Tuhanku…
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Serta berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang sabar dan tabah dalam kekalahan tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal ENGKAU dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.
Tuhanku…
Janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai
dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Tuhanku…
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Jadikanlah dia seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lalu.
Saat semua menjadi miliknya…Berikan dia cukup rasa humor
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupnya.
Tuhanku…
Berilah ia kerendahan hati…Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki…
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna…
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
saya, ayahnya, dengan berani akan berkata hidupku tidaklah sia-sia
Dia istriku berani berucap cintaku karena harapan anakku
