
"Kalau bantuan siswa miskin hanya orang-orang miskin, kalau Kartu Indonesia Pintar memasukkan siswa dari keluarga yang rentan miskin," ucap Anies dalam jumpa pers seusai melaksanakan rapat koordinasi dengan beberapa kementerian di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (31/10/2014).
Anies mengatakan, Kartu Indonesia Pintar (KIP) memiliki cakupan lebih luas dibanding program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Dengan KIP, siswa miskin dan rentan miskin tidak hanya memperoleh keringanan biaya sekolah, tetapi juga menerima dana yang dapat digunakan untuk kegiatan lain terkait pendidikan.
"Tujuannya dari KIP itu bukan sekadar anak-anak yang sekarang sekolah ringan biaya. Tapi anak-anak sekolah bisa sekolah, punya uang ke balai latihan kerja, atau bisa berwirausaha," ucap Anies.
Ia mengatakan, KIP yang diluncurkan pada fase pertama pekan depan diproduksi berdasarkan data siswa miskin penerima BSM pada 2013. Ke depan, akan ada peningkatan jumlah penerima KIP.
"Kalau BSM 18 juta penerima bantuan, kalau Kartu Indonesia Pintar bisa 24 juta penerima bantuan," kata Anies.
KIP akan didistribusikan secara bertahap di 18 lokasi kabupaten/kota di Indonesia. Lokasi tersebut adalah Jembrana, Pandeglang, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Cirebon, Bekasi, Kuningan, Semarang, Tegal, Banyuwangi, Surabaya, Balikpapan, Kupang, Mamuju Utara, dan Pematang Siantar. Pada fase pertama, akan ada 152.434 siswa di jenjang SD, SMP, SMA/SMK yang akan menerima Kartu Indonesia Pintar.
Ya ya ya... Semoga efektif dan efisien saja, :-?
ReplyDeleteYa semoga saja tepat sasaran
DeleteInsya Allah berkah, Amin :)
ReplyDeleteAmiiin
Delete